Di zaman kekinian saat ini yaitu Zaman Society 5.0 , jalinan di antara sosial dan tehnologi alami perubahan demikian cepat. Satu diantara piranti tehnologi yang banyak dipunyai oleh warga adalah Smartphone. Jumlahnya pemakai piranti smartphone di kelompok masyarakat yang jadikan alat piranti itu menjadi poin penting dan ikuti perkembangnya jaman. Pemakai smartphone-pun bukan hanya dipunyai oleh orang dewasa, tetapi dipunyai oleh beberapa remaja, lanjut usia, bahkan juga anak kecil-pun telah mempunyai alat piranti komunikasi itu. Di zaman saat ini smartphone akan dipandang barang yang mati bila tidak memiliki internet. Internet dan Smartphone-pun memiliki kontributor yang kuat untuk pemakainya, karena bila tidak ada satu dari dua hal itu karena itu tidak ada jagat maya atau yang dapat disebut Sosial Media. Sosial Media adalah basis yang direncanakan untuk memberikan fasilitas hubungan, share konten judi bola, dan keterkaitan sosial di antara pemakai. Tujuan terciptanya media sosial ialah penuhi keperluan akan jaringan sosial, gestur diri, dan dampak rekan seumuran. Angkatan saat ini memakai basis ini untuk menjaga keterhubungan dengan beberapa teman, membagi pengalaman, dan perkuat ikatan sosial. Media sosial menampung pemakai untuk gestur jati diri, kreasi, dan penelusuran support emosional. Pemakai memakainya untuk sumber evaluasi tidak resmi, terturut dalam trend budaya terkenal, dan meningkatkan ketrampilan sosial dan digital. Tetapi media sosial bukan hanya memiliki faedahnya saja, media sosial memiliki beragam permasalahan untuk pemakai.

 

Permasalahan itu harus dihindari, saat didiamkan maka memunculkan imbas yang jelek. Dari jumlahnya permasalahan media sosial, ada satu permasalahan yang mengundang perhatian penulis yakni ketagihan media sosial pada remaja. Ketagihan mengarah pada keadaan di mana seorang alami ketakmampuan untuk mengontrol atau hentikan pemakaian media sosial dengan terlalu berlebih, hingga berpengaruh negatif pada aspek kehidupan setiap hari. Menurut Federasi Pelaksana Jasa Internet Indonesia (2022), tingkat pemakaian internet di tahun 2022, dengan prosentase sebesar 92,82%. Umur di antara 13 sampai 18 tahun menempati rangking pertama, dengan prosentase sebesar 93,52%. Umur di antara 19 sampai 34 tahun menempati rangking ke-2 , dengan prosentase sebesar 95,96% (Lay et al. 2023). Data itu diambil kesimpulan sesungguhnya anak remaja-lah yang mempunyai rasa ketagihan mereka pada sosial media. Menurut Sun dan Zhang (2020) Peristiwa sosial pemakaian media yang maladaptif yang diikuti pertanda ketagihan atau masalah penataan diri disebutkan beberapa istilah seperti ketagihan sosial media, pemakaian sosial media yang memiliki masalah, dan pemakaian sosial media yang kompulsif secara berganti-gantian (Lay et al. 2023). Berikut data yang berbentuk gambar yang dapat kita saksikan berikut ini secara cermat